Halaman

Jumat, 03 Mei 2013

5. Manusia Dan Pandangan Hidup

  • Contoh Kasus
Perdagangan Manusia Berpangkal dari Korupsi
Perdagangan Manusia Berpangkal dari Korupsi
 Terry M Kinney, penuntut umum federal dari AS berbagi pengalaman tentang perdagangan manusia dengan mahasiswa di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

BANDUNG, KOMPAS.com — Amerika Serikat baru menyadari bahwa negerinya bermasalah dengan perdagangan manusia sejak 2000-an. Kesadaran tersebut mulai mengemuka setelah munculnya kasus perbudakan tahun 1700-an.
"Amerika Serikat baru memiliki undang-undang mengenai perdagangan manusia pada tahun 2000," kata Terry M Kinney, penuntut umum federal dari Amerika Serikat yang hadir di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Fakultas Hukum, Selasa (29/11/2011).

Kinney mengemukakan, perdagangan manusia menjadi masalah serius karena imbasnya bisa kepada dunia prostitusi, prostitusi anak, buruh ilegal, pengemis, hingga pembantu rumah tangga.
Beberapa kejahatan yang timbul dari perdagangan manusia adalah kejahatan domestik, prostitusi, pemerasan, pencucian uang, pelanggaran pajak, pemalsuan izin tinggal, kekerasan, pelanggaran keimigrasian, ancaman kekerasan, hingga pengiriman narkotika. Akan tetapi, kata Kinney, pangkal masalah dari perdagangan manusia adalah korupsi.
"Perdagangan manusia bisa terjadi karena petugas yang korup, hakim yang korup, hingga pejabat di semua lini. Perdagangan manusia takkan mungkin terjadi tanpa ada korupsi," ungkapnya.
Salah satu kasus perdagangan manusia yang pernah ditangani Kinney dengan tersangka Alex Mishulovich pada tahun 1995. Mishulovich membujuk enam gadis muda dari Latvia dengan janji bekerja sebagai pelayan di sebuah klub di Chicago dengan bayaran 60.000 dollar AS (sekitar Rp 550 juta) setiap tahun.
Kinney membantah mitos bahwa perdagangan manusia hanya menimpa orang berpendidikan rendah karena korbannya ternyata ada yang seorang pengusaha yang tergiur untuk hidup sejahtera di AS.
Sesampainya di AS, impian enam gadis muda itu buyar. Mishulovich menyita paspor mereka dan memaksa agar menuruti kemauannya. Bila tidak, para gadis akan diserahkan dengan ancaman pelanggaran visa. Keluarga mereka juga diancam untuk disakiti.
Di klub tersebut, para gadis diminta bekerja sebagai penari telanjang hingga pekerja seks komersial. Sempat ada yang kabur, tetapi kemudian tertangkap kembali dan dihajar di depan gadis lainnya.
Sewaktu Mishulovich tertangkap, Kinney pun kesulitan menyadarkan pihak pengadilan yang masih belum memercayai bahwa perbudakan masih ada. Pandangan tersebut akhirnya diakui setelah didapatkan bukti bahwa Mishulovich berencana untuk menjual gadis yang sudah ditipunya dengan harga 10.000 dollar AS (sekitar Rp 91 juta) per orang.

Sumber : 
http://nasional.kompas.com/read/2011/11/29/1627363/Perdagangan.Manusia.Berpangkal.dari.Korupsi

  • Pendapat :
         Menurut saya di indonesia ini sangat sulit untuk memberantas para koruptor dari kalngan atas, kalangan menegah dan kalangan bawah. kenapa saya bilang sulit karna orang indonesia yang berpedidikan rata-rata moral nya kurang baik tapi tidak semua nya juga mungkin ada beberapa yang tidak ,sangat miris memang karna di setiap kalangan koruptor pasti punya cara tersendiri untuk meraup keuntungan dengan cara yang tidak sehat atau bisa di bilang haram.
yang patut kita benahi adalah di bagian moral bangsa ini khusus nya pada kalangan anak-anak,abg dan remaja yang menurut saya kurang baik tingkah lakunya maka dari itu kita harus ajarkan mereka di sekolah-sekolah nilai-nilai moral yang seperti ada di pelajaran pkn harus kita tambah lagi agar bangsa ini jauh lebih baik kedepan nya nanti.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.