Halaman

Selasa, 04 Desember 2012

4. Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat

  •   (Contoh Kasus)
 Penahanan Djoko Susilo, Contoh yang Baik

 
Penahanan Djoko Susilo, Contoh yang Baik

                      JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (3/12/2012) pukul 18.10 WIB akhirnya menahan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen (Pol) Djoko Susilo. Guru besar Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Jawa Tengah, Prof Dr Jamal Wiwoho, menilai, kecepatan KPK menahan Djoko Susilo merupakan langkah yang tepat dalam due process of law tanpa mempertimbangkan status atau pangkat.

"Penahanan dapat dilakukan untuk mencegah tersangka mengulangi perbuatan, menghilangkan barang bukti, dan mencegah untuk melarikan diri," kata Jamal Wiwoho dalam siaran persnya yang diterima Kompas, Selasa (4/11/2012). Penahanan tersebut, kata Jamal, dapat dimaknai juga sebagai jawaban atas keraguan sebagian masyarakat Indonesia atas kelambanan KPK menangani persoalan simulator surat izin mengemudi (SIM) ini sebagai akibat dari perebutan penanganan perkara ini apakah sebagai domain dari KPK atau kepolisian.

Minggu, 18 November 2012

3. Warga Negara Dan Negara

  • (Contoh Kasus)

Indonesia Negara Korup


                               
       Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad mengakui bahwa Indonesia masih tergolong sebagai negara korup. Abraham tidak sembarang bicara, indeks pemberantasan korupsi Indonesia masih rendah.

"Indonesia masih berada di skor rendah (dalam pemberantasan korupsi)," ujar Abraham di depan peserta konferensi di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (26/11/2012).

Indonesia sendiri berada di skor 3 di tahun 2011 dalam rentan 1 hingga 10. Semakin tinggi skor semakin dinilai bersih dari korupsi.

2. Pemuda Dan Sosialisasi

  • (Contoh Kasus)         
 BNN Kota Lhokseumawe Sosialisasi Bahaya Narkoba

                               
  
   Lhokseumawe, (Analisa). Untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe melaksanakan peningkatan kapasitas Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) melalui sosialisasi bagi aparatur kecamatan dan gampong (desa) di kota ini.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 20-21 November 2012 di Hotel Lido Graha dan dikuti 144 peserta terdiri atas unsur kecamatan, sekretaris desa dan tokoh pemuda dari 68 gampong.

1. Individu, Keluarga Dan Masyarakat

  • (Contoh Kasus) 
   
Teater Sastra UI Gelar "Musuh Masyarakat"

 
  Apa yang akan terjadi jika seorang individu menyampaikan fakta yang tidak sesuai dengan keyakinan atau harapan mayoritas masyarakat yang sudah telanjur korup? Tentu saja, ia akan dimusuhi karena dianggap mengusik berbagai kelompok kepentingan mayoritas. Ia akan digilas habis, kecuali jika ia dipagari oleh media massa, LSM atau bahkan partai politik yang bisa jadi hanya memanfaatkan isu untuk kepentingan mereka sendiri.

‘Kebenaran’ yang ia ungkapkan harus berhadapan dengan benteng ‘kebenaran’ status quo. Seorang individu memang dapat menjadi agen perubahan, tapi setiap agen perubahan akan disudutkan untuk berhadapan dengan penentangan, perlawanan, bahkan penyingkiran oleh pihak penguasa atau mayoritas masyarakat yang secara sadar ataupun tidak telah membangun sistem nilai, moral, aturan dan etika yang dianggap ‘benar’, betapa pun rumit, absurd dan anehnya.

Jumat, 16 November 2012

6. Manusia Dan Penderitaan

6.1 Pengertian Penderitaan


     Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

5. Manusia Dan Keindahan

5.1 Keindahan

                
      Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benak, atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
     Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan  alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."

4. Manusia Dan Cinta Kasih

4.1 Pengertian Cinta Kasih


  Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.

Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Kesusastraan

3.1 Pendekatan Kesusastraan


Ilmu Budaya Dasar pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Istilah Humanities sendiri berasal dari bahasa latin, humanus yang berari manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi, humantities berkaitan erat dengan nilai-nilai sebagai homo humanities.
Nilai-nilai itu bisa dipelajari, dan umumnya mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, dll.

Selasa, 30 Oktober 2012

2. Manusia Dan Kebudayaan

2.1 Manusia


     Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

1. ISD Sebagai Salah Satu MKDU

1.1 Pengertian, Tujuan ISD dan IPS 
 

Pengertian 
Ilmu social dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya y
ang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.

Tujuan
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.